Kamis, 10 Januari 2013

Pola Natalitas Kepiting Bakau ( Scylla serrata )



           Kepiting betina yang sudah kawin dan memijah (melepaskan telur-telurnya), telur lalu dibuahi (fertilisasi oleh sperma yang sudah disimpan ketika perkawinan terjadi. Telur yang sudah terfertilisasi tidak dilepaskan kedalam air melainkan segera menempel pada rambut-rambut yang terdapat pada umbai-umbai di bagian bawah
abdomen untuk “dierami” selama 20 - 23 hari sampai menetas tergantung tingginya suhu air.
Setelah fertilisasi telur akan berwarna orens. beberapa hari kemudian telur berubah warna menjadi kelabu. setelah itu telur akan berubah warna menjadi coklat kehitaman hingga menetas dan proses penetasan telur lamanya 3-5 jam.
Setelah itu, induk kepiting betina berimigrasi ke pantai sambil membawa telur-telur terbuahi yang dilekatkan di pleopod dan akan menetas dalam beberapa minggu. Setelah telur menetas di perairan laut, masuk pada stadia larva tingkat I (zoea I) yang akan terus berganti kulit (moulting), kemudian terbawa arus ke perairan pantai hingga mencapai stadia zoea V (pascalarva), kurang lebih 18 hari. Selanjutnya stadia zoea V akan mengalami pergantian kulit menjadi megalopa (11-12 hari), yang bentuk tubuhnya sudah mirip dengan kepiting dewasa, kecuali masih memiliki bagian ekor. Kemudian memasuki stadia juvenil yang disebut juga stadia kepiting muda, karena sudah berbentuk kepiting dengan organ tubuhnya yang lengkap.
Dari tingkat megalopa ke kepiting muda memerlukan waktu sekitar 15 hari. Kepiting bakau muda akan bermigrasi kembali ke hulu estuari, kemudian berangsur-angsur memasuki hutan mangrove, hingga berkembang menjadi kepiting bakau dewasa, dalam pertumbuhannya kepiting dewasa melakukan pergantian kulit (moulting) sebanyak 17-20 kali bergantung pada kondisi lingkungan dan ketersedian makanan. Kepiting mampu bertahan hidup selama 2-3 tahun. Lebih jelasnya siklus hidup kepiting bakau disajikan pada gambar di bawah ini.




Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar